Senin, 30 Oktober 2017

REKOLEKSI & ZIARAH MARIA YANG MENGESANKAN








Para pembaca yang budiman, tanggal 26-27 Oktober 2017, beberapa keluarga Katolik dari berbagai paroki hadir mengikuti acara penutupan bulan Rosario dalam bentuk Rekoleksi yang bertemakan “Ziarah Maria”. Acara dipimpin oleh oleh Rm. Jusuf Halim, SVD di Wisma Retret Tugu Wacana SVD, Puncak – Cisarua.

 Setiap tahun, rumah retret Tugu Wacana selalu mengadakan acara “Ziarah Maria” yang dikemas dalam bentuk Rekoleksi. Umumnya acara berlangsung pada bulan Maria dan bulan Rosario. Rekoleksi Maria ini memang rutin diselenggarakan sebagai bagian proses pembinaan iman umat Katolik, sekaligus pengungkapan rasa cinta dan hormat umat kepada Santa Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Setiap bulan Mei dan Oktober, banyak keluarga Katolik dari seluruh paroki di kota Jakarta maupun di luar Jakarta selalu hadir mendaraskan doa Rosario bersama Rm. Jusuf Halim di rumah retret Tugu Wacana ini. 




Sebuah Sharing Kelompok Umat Katolik Lingkungan 
St. Mikael - Paroki St. Yakobus- Kelapa Gading (2014)



Pada tanggal 11-12 Mei 2014, Rumah Retret Tugu Wacana pernah mengadakan acara Rekoleksi-Ziarah Maria, tepatnya dimulai pada hari Minggu - Senin, Selama acara rekoleksi berlangsung, kami umat Katolik Lingkungan St. Mikael II dari paroki St. Yakobus yang berjumlah 30 orang merasa sukacita dan mendapat pengalaman baru mengikuti Rekoleksi yang dikemas sangat padat dan khusuk. Dalam artikel ini umat Lingkungan St. Mikael II akan mencoba membagikan pengalaman dan perasaannya ketika mengikuti Rekoleksi-Ziarah Maria yang diadakan oleh Rm. Jusuf Halim, SVD beserta teamnya.



 Dari hasil sharing beberapa peserta rekoleksi Ziarah Maria ini, kami ingin menyimpulkan bahwa seluruh acara Rekoleksi Ziarah Maria di Cisarua ini sangat bagus dan membuat kami merasa bahagia. Ada banyak pengalaman pribadi sebagai umat Katolik yang sangat terkesan, di antaranya sebagai berikut:



    1. Sdr N.N :

    Saya merasa moment rekoleksi Maria ini nampak demikian nyata ada campur tangan Tuhan yang mahamurah . Yang dapat saya rasakan yaitu: Waktu keikutsertaan saya dalam rekoleksi ini adalah untuk yang pertama kali dalam hidup saya sebagai orang katolik. Entah bagaimana proses awalnya tidak bisa saya sampaikan secara panjang lebar. Yang terpenting, yang bisa saya ungkapkan saat ini bahwa saya merasakan adanya “Campur tangan Tuhan atas kemurahan-Nya” melalui pimpinan (ibu Dewi dan ibu Helly) sehingga saya dapat ikut sebagai peserta rekoleksi yang semua hanya sebagai pengantar.   
  


   Dalam acara doa pemberkatan pemasangan mahkota dan jubah patung bunda Maria, saat itu, hujan turus sangat deras. Padahal selesai acara tersebut, akan dilanjutkkan dengan acara perarakan pemindahan patung Bunda Maria ke goa Maria yang letaknya agak diketinggian berada di lokasi rekoleksi tersebut. 

Waktu itu Romo Jusuf Halim mengucapkan kepada para peserta rekoleksi, menurut yang saya ingat dengan ucapannya sbb: "Jangan khawatir dengan hujan ini, nanti pada saat acara perarakan patung Bunda Maria hujan pasti berhenti." Dan ternyata memang benar kenyataan hujan benar-benar berhenti, sehingga acara perarakan patung Bunda Maria berjalan dengan lancar dan sukses. Demikian kesan yang dapat saya sampaikan. Semoga ini dapat dijadikan untuk menanamkan iman kita semua, bahwa Tuhan Yesus maha pemurah senantiasa ada di mana-mana. Selesai rekoleksi saya merasa ada kelegaan, tentram, dan dama. Syukur kepada Allah.


          

2. Sdri T.N.G



Acara rekoleksi Ziarah Maria telah menyentuh hati saya. Hal yang menyentuh saya di acara rekoleksi ini adalah saat acara perarakan Bunda Maria ke goa Maria melalui jalan salib. Saya merasa seperti benar-benar mengiringi Yesus dalam jalan salib-Nya, seperti hati terasa begitu berat dengan dosa sendiri yang mengakibatkan Yesus menanggung banyak penderitaan-Nya.

  
Dan waktu pencurahan Roh Kudus, setelah berdoa saya minta ampun atas dosa dan beban dosa saya.  Di hati terasa lega setelah menangis, tak tahu kenapa. Harapan saya dari rekoleksi Maria ini ialah semoga saya bisa ikut lagi dan juga di acara rekoleksi yang lain.


3. Ibu NN:

Saya sangat senang mengikuti Rekoleksi Devosi Maria ini, apalagi acara ini diadakan pada saat bulan Maria, bulan devosi, sehingga saya lebih merasa sangat dekat dengan ibu Tuhan kita bunda Maria. Saat misa pembukaan, saya merasa dikuatkan dengan homili Rm. Jusuf Halim yang telah mengantar saya untuk masuk dalam devosi, dan saya lebih tersentuh lagi di saat acara perarakan dengan jalan salib bersama Maria. Saya merasa Bunda Maria hadir bersama dengan saya. Romo mengatakan " Ayo memuji Tuhan lewat Bunda Maria dengan bernyanyi yang keras." Saya menyanyi dengan penuh suka cita sampai saya mengeluarkan air mata, saat perarakan bersama patung Maria. Saya sangat terharu karena saya mendapat kesempatan membaca perhentian ke 8. Saat tiba di goa Maria, saya memuji dan berdoa Rosario dengan penuh sukacita. Hati saya merasa tenang, saat beristirahat malam saya pengen cepat-cepat bangun untuk bertemu Bunda Maria lagi. 



Waktu acara Adorasi pagi, saat belum mulai saya sudah berada di ruang adorasi. Dan pada saat adorasi saya menangis, karena saya merasa Tuhan selalu ada pada waktu-Nya dan saya tidak pernah ditinggalkan-Nya, sehingga saat acara Adorasi penyembuhan dengan pentahtaan Sakramen Mahakudus, saya tersentuh dengan Sakramen Mahakudus dan saya jatuh. Saya merasa Tuhan dan bunda Maria datang memeluk saya. Badan saya terasa ringan sekali. Lepaslah semua masalah dan beban kehidupan, karena cape hidup di kota Jakarta yang keras, cape dalam bekerja. Saya merasa Bunda memeluk saya, sampai saat misa penutupan saya merasa dikuatkan dengan berkat dengan sapaan Tuhan, lanjutkan karya-Mu dan Bunda Maria tersenyum.



4. Sdri N.N :



 

Saat prosesi jalan salib perarakan Bunda Maria: saya mencium bau bunga mawar yang sangat harum, seakan saya ada di taman bunga mawar.


Saat Adorasi: sebelum acara Adorasi di mulai, Romo Yusuf Halim berkata "mintalah supaya Yesus menjamah dan mengurapimu", kata-kata itu saya ucapkan juga dalam doa, dan hal itu benar terjadi. Ketika Adorasi dibawa romo dan sedang mendoakan teman di sebelah saya, saya sudah merasakan aliran panas. Saat romo mendoakan saya, saya langsung resting, sesaat kemudian saya merasakan ada kain yang menutup wajah saya dan saya mendengar di dekat telinga kanan saya ada suara yang berdoa dengan bahasa roh.
 

Yesus telah mengurapi saya dan memberkati saya. Terimakasih Yesus untuk apapun juga. Untuk hidupku, juga untuk kasih-Mu. Terimakasih Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus. Terimakasih Bunda Maria, St. Yoseph, santo, santa dan para kudus di surga.


Pada waktu misa setelah Adorasi, setiap kali konsekrasi (Inilah Tubuh-Ku.....) saya melihat wajah Yesus di Hosti besar yang diangkat romo, dan di misa ini juga demikian. Saya percaya Hosti adalah benar Tubuh Kristus. Dan Tuhan Yesus selalu hadir pada saat Ekaristi, maka saya menerima hosti dengan sikap hormat.


Telah 2 kali saya mengikuti rekoleksi bulan Maria dan saat Adorasi saya selalu resting. Untuk retret yang lain biasanya badan saya saja yang bergetar.


Semoga semakin banyak orang yang merasakan kasih dan kehadiran Yesus sehingga diubahkan dan menjadi baik, dapat menjadi saksi dan mewartakan sabda-Nya. Semoga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Semoga Rekoleksi ini dapat selalu diadakan setiap bulan Maria.



Akhir kata, kami umat Katolik Lingkungan, St. Mikael II menyadari bahwa Rekoleksi Ziarah Maria ini sangat penting untuk mengembangkan kehidupan iman sebagai orang Katolik, terutama bagaimana kami sebagai satu paguyuban keluarga besar umat Katolik di Lingkungan St. Mikael harus rukun dan bersatu membangun Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan keluarga, Gereja dan masyarakat.  Kami bersyukur telah mendapat pengalaman baru mengikuti Rekoleksi Ziarah Maria bersama Rm. Jusuf Halim, SVD. Ada banyak hal baru yang telah kami peroleh dari acara ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

REKOLEKSI & ZIARAH MARIA YANG MENGESANKAN

Para pembaca yang budiman, tanggal 26-27 Oktober 2017, beberapa keluarga Katolik dari berbagai paroki hadir mengikuti acara p...