Para pembaca yang budiman, tanggal
26-27 Oktober 2017, beberapa keluarga Katolik dari berbagai paroki
hadir mengikuti acara penutupan bulan Rosario dalam bentuk Rekoleksi yang
bertemakan “Ziarah Maria”. Acara dipimpin oleh oleh Rm. Jusuf Halim, SVD di
Wisma Retret Tugu Wacana SVD, Puncak – Cisarua.
Setiap tahun, rumah retret Tugu
Wacana selalu mengadakan acara “Ziarah Maria” yang dikemas dalam bentuk
Rekoleksi. Umumnya acara berlangsung pada bulan Maria dan bulan Rosario. Rekoleksi
Maria ini memang rutin diselenggarakan sebagai bagian proses pembinaan iman
umat Katolik, sekaligus pengungkapan rasa cinta dan hormat umat kepada Santa
Perawan Maria sebagai Bunda Gereja. Setiap bulan Mei dan Oktober, banyak keluarga
Katolik dari seluruh paroki di kota Jakarta maupun di luar Jakarta selalu hadir
mendaraskan doa Rosario bersama Rm. Jusuf Halim di rumah retret Tugu Wacana ini.
Sebuah Sharing Kelompok Umat Katolik
Lingkungan
St. Mikael - Paroki St. Yakobus- Kelapa Gading (2014)
St. Mikael - Paroki St. Yakobus- Kelapa Gading (2014)
Pada tanggal 11-12 Mei 2014, Rumah
Retret Tugu Wacana pernah mengadakan acara Rekoleksi-Ziarah Maria, tepatnya
dimulai pada hari Minggu - Senin, Selama acara rekoleksi berlangsung, kami umat
Katolik Lingkungan St. Mikael II dari paroki St. Yakobus yang berjumlah 30
orang merasa sukacita dan mendapat pengalaman baru mengikuti Rekoleksi yang
dikemas sangat padat dan khusuk. Dalam artikel ini umat Lingkungan St. Mikael
II akan mencoba membagikan pengalaman dan perasaannya ketika mengikuti
Rekoleksi-Ziarah Maria yang diadakan oleh Rm. Jusuf Halim, SVD beserta teamnya.
Dari hasil sharing beberapa peserta
rekoleksi Ziarah Maria ini, kami ingin menyimpulkan bahwa seluruh acara
Rekoleksi Ziarah Maria di Cisarua ini sangat bagus dan membuat kami merasa
bahagia. Ada banyak pengalaman pribadi sebagai umat Katolik yang sangat
terkesan, di antaranya sebagai berikut:
1. Sdr N.N :
Dalam acara doa pemberkatan
pemasangan mahkota dan jubah patung bunda Maria, saat itu, hujan turus sangat
deras. Padahal selesai acara tersebut, akan dilanjutkkan dengan acara perarakan
pemindahan patung Bunda Maria ke goa Maria yang letaknya agak diketinggian
berada di lokasi rekoleksi tersebut.
Waktu itu Romo Jusuf Halim mengucapkan kepada para peserta rekoleksi, menurut yang saya ingat dengan ucapannya sbb: "Jangan khawatir dengan hujan ini, nanti pada saat acara perarakan patung Bunda Maria hujan pasti berhenti." Dan ternyata memang benar kenyataan hujan benar-benar berhenti, sehingga acara perarakan patung Bunda Maria berjalan dengan lancar dan sukses. Demikian kesan yang dapat saya sampaikan. Semoga ini dapat dijadikan untuk menanamkan iman kita semua, bahwa Tuhan Yesus maha pemurah senantiasa ada di mana-mana. Selesai rekoleksi saya merasa ada kelegaan, tentram, dan dama. Syukur kepada Allah.
Waktu itu Romo Jusuf Halim mengucapkan kepada para peserta rekoleksi, menurut yang saya ingat dengan ucapannya sbb: "Jangan khawatir dengan hujan ini, nanti pada saat acara perarakan patung Bunda Maria hujan pasti berhenti." Dan ternyata memang benar kenyataan hujan benar-benar berhenti, sehingga acara perarakan patung Bunda Maria berjalan dengan lancar dan sukses. Demikian kesan yang dapat saya sampaikan. Semoga ini dapat dijadikan untuk menanamkan iman kita semua, bahwa Tuhan Yesus maha pemurah senantiasa ada di mana-mana. Selesai rekoleksi saya merasa ada kelegaan, tentram, dan dama. Syukur kepada Allah.
2. Sdri T.N.G :
Acara rekoleksi Ziarah Maria telah
menyentuh hati saya. Hal yang menyentuh saya di acara rekoleksi ini adalah saat
acara perarakan Bunda Maria ke goa Maria melalui jalan salib. Saya merasa
seperti benar-benar mengiringi Yesus dalam jalan salib-Nya, seperti hati terasa
begitu berat dengan dosa sendiri yang mengakibatkan Yesus menanggung banyak
penderitaan-Nya.
Dan waktu pencurahan Roh Kudus, setelah berdoa saya minta ampun atas dosa dan beban dosa saya. Di hati terasa lega setelah menangis, tak tahu kenapa. Harapan saya dari rekoleksi Maria ini ialah semoga saya bisa ikut lagi dan juga di acara rekoleksi yang lain.
3. Ibu NN:
Saya sangat senang mengikuti
Rekoleksi Devosi Maria ini, apalagi acara ini diadakan pada saat bulan Maria,
bulan devosi, sehingga saya lebih merasa sangat dekat dengan ibu Tuhan kita
bunda Maria. Saat misa pembukaan, saya merasa dikuatkan dengan homili Rm. Jusuf
Halim yang telah mengantar saya untuk masuk dalam devosi, dan saya lebih
tersentuh lagi di saat acara perarakan dengan jalan salib bersama Maria. Saya
merasa Bunda Maria hadir bersama dengan saya. Romo mengatakan " Ayo memuji
Tuhan lewat Bunda Maria dengan bernyanyi yang keras." Saya menyanyi dengan
penuh suka cita sampai saya mengeluarkan air mata, saat perarakan bersama
patung Maria. Saya sangat terharu karena saya mendapat kesempatan membaca
perhentian ke 8. Saat tiba di goa Maria, saya memuji dan berdoa Rosario dengan
penuh sukacita. Hati saya merasa tenang, saat beristirahat malam saya pengen
cepat-cepat bangun untuk bertemu Bunda Maria lagi.
Waktu acara Adorasi pagi, saat belum mulai saya sudah berada di ruang adorasi. Dan pada saat adorasi saya menangis, karena saya merasa Tuhan selalu ada pada waktu-Nya dan saya tidak pernah ditinggalkan-Nya, sehingga saat acara Adorasi penyembuhan dengan pentahtaan Sakramen Mahakudus, saya tersentuh dengan Sakramen Mahakudus dan saya jatuh. Saya merasa Tuhan dan bunda Maria datang memeluk saya. Badan saya terasa ringan sekali. Lepaslah semua masalah dan beban kehidupan, karena cape hidup di kota Jakarta yang keras, cape dalam bekerja. Saya merasa Bunda memeluk saya, sampai saat misa penutupan saya merasa dikuatkan dengan berkat dengan sapaan Tuhan, lanjutkan karya-Mu dan Bunda Maria tersenyum.
4. Sdri N.N :
Saat prosesi jalan salib perarakan Bunda Maria: saya mencium bau bunga mawar
yang sangat harum, seakan saya ada di taman bunga mawar.
Saat Adorasi: sebelum acara Adorasi di mulai, Romo Yusuf Halim berkata "mintalah supaya Yesus menjamah dan mengurapimu", kata-kata itu saya ucapkan juga dalam doa, dan hal itu benar terjadi. Ketika Adorasi dibawa romo dan sedang mendoakan teman di sebelah saya, saya sudah merasakan aliran panas. Saat romo mendoakan saya, saya langsung resting, sesaat kemudian saya merasakan ada kain yang menutup wajah saya dan saya mendengar di dekat telinga kanan saya ada suara yang berdoa dengan bahasa roh.
Yesus telah mengurapi saya dan memberkati saya. Terimakasih Yesus untuk
apapun juga. Untuk hidupku, juga untuk kasih-Mu. Terimakasih Allah Bapa, Allah
Putra, Allah Roh Kudus. Terimakasih Bunda Maria, St. Yoseph, santo, santa dan
para kudus di surga.
Pada waktu misa setelah Adorasi, setiap kali konsekrasi (Inilah Tubuh-Ku.....) saya melihat wajah Yesus di Hosti besar yang diangkat romo, dan di misa ini juga demikian. Saya percaya Hosti adalah benar Tubuh Kristus. Dan Tuhan Yesus selalu hadir pada saat Ekaristi, maka saya menerima hosti dengan sikap hormat.
Telah 2 kali saya mengikuti rekoleksi bulan Maria dan saat Adorasi saya selalu resting. Untuk retret yang lain biasanya badan saya saja yang bergetar.
Semoga semakin banyak orang yang merasakan kasih dan kehadiran Yesus
sehingga diubahkan dan menjadi baik, dapat menjadi saksi dan mewartakan
sabda-Nya. Semoga semakin banyak orang yang memperoleh keselamatan. Semoga
Rekoleksi ini dapat selalu diadakan setiap bulan Maria.
Akhir
kata, kami umat Katolik Lingkungan, St. Mikael II menyadari bahwa Rekoleksi
Ziarah Maria ini sangat penting untuk mengembangkan kehidupan iman sebagai
orang Katolik, terutama bagaimana kami sebagai satu paguyuban keluarga besar
umat Katolik di Lingkungan St. Mikael harus rukun dan bersatu membangun
Kerajaan Allah di tengah-tengah kehidupan keluarga, Gereja dan masyarakat. Kami bersyukur telah mendapat pengalaman baru
mengikuti Rekoleksi Ziarah Maria bersama Rm. Jusuf Halim, SVD. Ada banyak hal
baru yang telah kami peroleh dari acara ini.